Tugas
Etika Profesi
Disusun
Oleh :
NAMA : Aditya Komara
NPM : 20415184
KELAS : 4IC07
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 Latar Belakang
Dalam bekerja manusia dituntut untuk mengerjakan tugasnya dengan penuh
tanggung jawab, disiplin, cepat tanggap serta memiliki etika profesi dalam
menjalankan tugasnya. Etika umum pada profesi seperti mengambil suatu keputusan
yang baik dalam perusahaan ataupun ditempat kerja dan etika dalam menjalin
hubungan pada sesama rekan kerja. Banyak yang perlu dipelajari dalam etika
profesi.
Menurut Sumaryono (1995) : Etika berkembang menjadi studi tentang manusia
berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang
menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan manusia pada umumnya. Selain itu
etika juga berkembang menjadi studi tentang kebenaran dan ketidakbenaran
berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika
Istilah Etika berasal dari bahasa
Yunani kuno.Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethossedangkan bentuk
jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak
arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat,
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta
etha yaitu adat kebiasaan.
Etika adalah sesuatu filsafat yang mempelajari nilai
dan kualitas yang mencakup standar dan penilaian moral.Etika analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung
jawab.menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical
philosophy). Etika diasumsikan bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis
dalam pendapat serta komentar. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan,
antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat
orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan
dapat dikatakan sebagai etika.Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan
sistematis dalam melakukan refleksi.Karena itulah etika merupakan suatu
ilmu.Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia.Akan
tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia,
etika memiliki sudut pandang normatif.Maksudnya etika melihat dari sudut baik
dan buruk terhadap perbuatan manusia.Etika terbagi menjadi tiga bagian utama:
meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika),
dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
Kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang
baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000),
mempunyai arti :
1. Ilmu tentang
apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);
2. Kumpulan asas
atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
3. Nilai
mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
2.2 Macam-macam Etika
Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama
dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
1. Etika Deskriptif,
yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan
prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai
sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk
mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
2. Etika Normatif,
yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang
seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.
Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan
kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Etika secara umum dapat dibagimenjadi :
1. Etika Umum,
berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara
etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan
prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak
serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum
dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian
umum dan teori-teori.
2. Etika Khusus,
merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang
khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan
bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang
didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu
dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam
bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang
memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu
keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada
dibaliknya.
Etika Khusus dibagi lagi menjadi duabagian :
1.
Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia
terhadap dirinya sendiri.
2.
Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan
pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika
sosial tidak dapat dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban
manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggota umat manusia saling
berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara
langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis
terhadpa pandangan-pandangana dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab
umat manusia terhadap lingkungan hidup.
Dengan
demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau
terpecah menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang yang paling
aktual saat ini adalah sebagai berikut :
1. Sikap
terhadap sesame.
2. Etika
keluarga.
3. Etika
profesi
4. Etika
politik
5. Etika
lingkungan
6. Etika
idiologi
Manfaat
Etika
Beberapa
manfaat Etika adalah sebagai berikut
1. Dapat
membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral dan Dapat
membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang boleh dirubah.
2. Dapat
membantu seseorang mampu menentukan pendapat dan Dapat menjembatani semua
dimensi atau nilai-nilai.
2.3 PENGERTIAN PROFESI
Profesi sebuah kata dalam bahasa Inggris
"Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια",
yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas
khusus secara tetap/permanen".
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan
dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya
memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang
khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum,
kedokteran, keuangan, suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak
memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di
masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi
adalah sama.
1. Karakteristik
Profesi
Keterampilan yang berdasarkan
pada pengetahuan teoritis : Professional dapat diasumsikan mempunyai
pengetahuan teoritis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasarkan
pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.
2. Ciri – Ciri
Profesi
Secara umum ada beberapa ciri
atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
A.
Adanya pengetahuan
khusus, yang biasanya keahlian dan militer, teknik dan desainer Pekerjaan tidak
sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah:
sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan
belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan
yang harus dipenuhi sebagai keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan,
pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
B.
Adanya kaidah dan
standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi
mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
C.
Mengabdi pada
kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan
kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
D.
Ada izin khusus
untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan
kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan,
keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu
profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus. Kaum profesional biasanya
menjadi anggota dari suatu profesi.
2.4 PROFESIONALISME
Pengertian Professional / Professionalisme
Adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan
purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian
yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan
mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan
tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama
sebagai sekedar hobi, untuk senang – senang atau untuk mengisi waktu luang.
Ciri
– Ciri Profesionalisme
Kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki
tolak ukur perilaku yang berada di atas rata - rata. Di satu pihak ada tuntutan
dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan
mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat.
Seandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu. Standar
profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas
masyarakat yang semakin baik.
Perbedaan
Profesi &Profesional :
Profesi
:
1. Mengandalkan
suatu keterampilan atau keahlian khusus.
2. Dilaksanakan
sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
3. Dilaksanakan
sebagai sumber utama nafkah hidup.
4. Dilaksanakan
dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
Profesional
:
1. Orang
yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
2. Meluangkan
seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
3. Hidup
dari situ.
4. Bangga
akan pekerjaannya.
Kode
Etik Profesi / Profesionalisme
Adalah
pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam
kehidupan sehari-hari.
Tujuan
Kode Etik :
1. Untuk
menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk
menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3. Untuk
meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk
meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk
meningkatkan mutu organisasi profesi.
6. Meningkatkan
layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai
organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan
baku standarnya sendiri.
2.5 PENGERTIAN ETIKA PROFESI
Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis,
1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan
professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai
pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.
Kode etik profesi adalah
system norma, nilai dan aturan professional tertulis yang secara tegas menyatakan
apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah,
perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode
etik yaitu agar professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada
pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang
tidak professional.
Prinsip
Etika Profesi :
1. Tanggung
Jawab Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya serta dampak dari
profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.
2. Keadilan
Prinsip ini menuntut kita untuk
memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
3. Otonomi
Prinsip ini menuntut agar setiap
kaum profesional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan profesinya
Kesimpulan
Etika
dalam Bidang Teknik Mesin yaitu prinsip-prinsip serta aturan perilaku di dalam
bidang Teknik Mesin yang bertujuan untuk mengatur serta mencapai nilai dan
norma-norma yang ada pada bidang teknik. Sedangkan profesi dalam bidang teknik
mesin dapat diartikan sebagai pekerjaan yang dimana mempunyai etika dalam
setiap aktivitas, baik yang dilakukan sendiri seperti bertanggung jawab dalam
tugas masing-masing, pengambilan keputusan yang tepat maupun etika
berkomunikasi dalam dunia indusri. Etika profesi dalam bidang teknik mesin bisa
dikatakan aturan yang mengatur setiap orang yang menjalankan profesinya dengan penuh
tanggung jawab dalam tugas dan profesionalisme dalam mengambil keputusan serta
berkomunikasi dilingkungan industri.
No comments:
Post a Comment